Senin, 11 November 2013
Puisi Persaudaraan
Persaudaraan Abadi
Di heningnya malam yang kian sepi sunyi
Kurasakan detak jantungku mengikuti jam dinding di kamarku
Oh tuhanku….
Kurasakan keheningan malam kembali
Kuingin kedamaian dan ketentraman hati
Kuharap ada secercah harapan
Akan cinta, kasih, dan kedamaian
Karena kumerindukan…
Rasa rindu akan indahnya persaudaraan
Satu cinta satu kasih dan satu hati
Yang tak bertepi
Di dunia dan akhirat nanti
Karena seribu bahasa yang tak diresapi nurani
Tak mungkin mengobati kerinduan akan kasih sayang..
Kerinduan akan cinta, kerinduan akan persaudaraan,
Akankah terobati disini…
Saudaraku, Saudariku
Obati aku dengan nuranimu
Obati aku dengan fikiran yang suci
Obati aku dengan keindahan dunia surgawi
Keindahan lahir bathin yang asli
Keindahan dunia akhirat yang nyata
Akan persaudaraan kita
Andai dunia ini penuh dengan senyuman
Dan tawa yang indah nan ceria
Yang menghiasi bathin kita
Mengobati segala luka di hati
Membuat persaudaraan kita abadi
Oh begitu indahnya hari ini
Kuharap kudapat seribu senyuman
Senyuman penuh cinta dan ketulusan
Cinta dan ketulusan akan persaudaraan
Tanpa banyak tanya akan semua jawaban
Darimanakah datangnya persaudaraan…
Persaudaraan bukan karena harta kekayaan
Persaudaraan bukan karena kekerabatan
Persaudaraan bukan karena rupa yang rupawan
Tetapi persaudaraan yang datangnya
Dari cinta dan ketulusan…
Karena qur’an hadist mengatakan
Begitu indah dan nikmatnya persaudaraan
Betapa tinggi derajat nilai persaudaraan
Dan kuharap semua mengerti dan faham
Rasa persaudaraan yang tulus
Tanpa menilai segala permusuhan
Yang dapat memecahbelah kebersamaan
Dan kuingin,
Dan kuyakin,
‘Kan ku dapat disini
di kalangan manusia yang berhati nurani
buanglah nafsu angkara murka
karena itu hanyalah sampah belaka
tak ada manfaat tak ada guna
kuharap kita semua menyaudara
menyaudara lahir bathin
menyaudara dunia akhirat
walau ada aral melintang
aral melintang diantara kita
pasti diatasi dengan cinta dan ketulusan
satu cinta, satu kasih dan satu hati
akankah abadi…
selama-lamanya diakhirat nanti….
Adakah mawar merah yang selalu mewangi
‘Tuk menghiasi bathinku
serta merta menebar wangi di jiwamu
mengobati rasa pedih di jiwamu
mengobati ras pilu di hatimu
Puncak gunung tinggi ‘kan kudaki
Lautan luas ‘kan kusebrangi
Sungai-sungai ‘kan kuarungi
Asalkan dapat kutemukan
Persaudaraan abadi
‘Kan ku bisikan sajak-sajak indah kepadamu
dari hati ke hati…
karena ku sangat merindukan
kebersamaan dan persaudaraan abadi
berikan aku seribu maaf
‘Kan kubalas dengan sejuta maaf
Sejuta maaf atas permintaan maaf
‘Kan kupersembahkan untukmu
buanglah jauh-jauh rasa curiga
buanglah jauh-jauh rasa dengki
buanglah jauh-jauh rasa benci
buanglah jauh rasa iri hati
awan ‘kan memutih
langit ‘kan membiru
matahari ‘kan bersinar
walau kekelaman malam ‘kan mengganti
namun bintang-bintang,
dan rembulan ‘kan berseri-seri
sering kutengadahkan wajahku
ke langit…
kearah bulan purnama
dan kesemestaan galaksi
kearah terbit terbenamnya matahari
pagi berganti siang
siang berganti sore
sore berganti malam
begitupun dengan kehidupan kita
ada tangis dan tawa
akan persaudaraan kita
oh langitku....
putih...
biru...
abu...
terkadang hitam kelam
kupijak tanah ini…
bukan berarti tak kuinjak langit itu
aku memang berada diatas hamparan
hamparan yang membuatku seperti;
terhampar, terdampar...
ku berharap
terhampar, terdampar
dalam hati nuranimu yang suci
karena kubutuh kedamaian hati
ku merindukan persaudaraan abadi
peluklah aku, Saudaraku,
dengan secercah cahaya nurani
rangkullah aku, Saudariku
dengan secercah cahaya;
yang mulya dan suci
tanpa ada rasa benci yang merusak hati
merusak cinta, mengkoyak-koyak kedamaian
dalam dada, dalam diri….
Yang tersembunyi….
Rindukan aku Saudaraku
Rindukan aku Saudariku
Kadang kuingin terbang tinggi
‘Tuk mengejar jiwamu yang tlah pergi
meninggalkan ku sendiri
dalam kesendirian yang sunyi
kembalilah saudaraku
kembali kedalam hati nuranimu yang hakiki
karena kuingin menyelami jiwamu
karena kuingin menyelami bathinmu
‘Kan kuselami
dengan cinta, kasih dan kedamaian
akan persaudaraan abadi
Saudaraku, Saudariku
Tataplah mataku
Dengan tatapan penuh kedamaian
Dengan kecerahan jiwamu
Dengan kecerahan hatimu
Bukan dengan keangkuhan
Dan prasangka hati
Prasangka hati yang jauh dari hakikat diri
Diri manusia yang penuh dengan hati nurani
Yang hakiki….
Resapi jiwaku
Resapi nuraniku
Jiwai hatiku degan jiwamu
Dengan cinta, kasih dan kedamaian
Temui jiwaku dengan kedamaian hati
Karena ini jalan terbaik
Untuk menyatukan hati nurani
Satu cinta, satu kasih dan satu hati
Akan persaudaraan abadi
Saudaraku, Saudariku
Cintai rasa persaudaraan ini
Satu cinta, satu kasih dan satu hati
Karena masa depan menyongsong
Kepada kita semua disini
Masa depan dunia surgawi…
Masa depan dunia surgawi....
Masa depan dunia surgawi…
Semua pun tahu, semua pun yakin
Persaudaraan ini akan abadi
Selama-lamanya diakhirat nanti
Satu cinta, satu kasih dan satu hati
By : Sahabat Sejati
Mei 2003
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar